My Fisrt Time to Singapore, 2013



Apa yang ada di benak anda ketika mendengar Negeri Singapura?. So pasti kalo ditanyakan sama ibu-ibu jawabannya surga belanja, kalo sama bapak-bapak yang gadget freak jawabannya ga jauh-jauh dari surga gadget. Hmmm..ada benarnya memang, disini harga gadget dengan garansi original lebih murah ketimbang di Jakarta, atau bahkan di pusat penjualan handphone Roxy sekalipun. Nah, yang lebih bagus lagi, negeri ini memang sangat melindungi konsumennya dari barang-barang yang tidak original, KW 1, atau 2 seperti di negara kita.


Tujuan saya datang ke negeri ini, bukanlah untuk belanja layaknya ibu-ibu sosialita, artis, ataupun para konglomerat di Indonesia yang banyak saya temui pada waktu weekend di jalan-jalan Orchard (lagian,, sapa juga percaya demikian :p). Tepatnya saya disini mengadu nasib atau boleh juga dibilang mencari pengalaman kerja di luar negeri sekalian jalan-jalan :p. Walaupun hati belum mantap bener untuk tinggal dan bekerja di sini, tapi saya tetap mencobanya dengan berangkat tepat pada saat bulan puasa. Masih kepikiran juga sih, Azzam, Althaf dan proposal thesis yang belum kunjung kelar. Bismillah ajah semoga ada jalan. Jika Allah menghendaki saya sampai di Singapura, pasti akan terjadi.

Dannnn..akhirnya setelah perjuangan bolak balik Ciracas-Kota ngurus passport dalam 3 hari serta membayar 1 jt rupiah passport tersebut akhirnya aman di tangan. Tadaaa..larilah saya ke bandara mencari tiket hari itu juga karena harus sudah nyampe hari Jumat. Setelah tanya sana sini, tiket sold out untuk penerbangan hari itu dan tersisa hanya Garuda 4, 5 jt rupiah dan Singapore Airlines 4 jt rupiah hanya untuk sekali penerbangan ke Singapore. What??? pingsan seketika denger harga tiket itu hehehe...Telpon sana-sini akhirnya ditunda besok deh perginya. Alhamdulillah....capek bener hari itu rasanya dari jam 4.30 pagi buru-buru berangkat ke Kota buat ngambil passport. Azan Magrib menggema memaksa saya untuk duduk sejenak dan membeli minuman demi tenggorokan yang hampir tercekat.

Macet total menuju Ciracas dari bandara membuat saya semakin gamang untuk terus melanjutkan niat kerja di Singapore. Tak kuasa membayangkan Azzam dan Althaf untuk ditinggal. Mereka ngangenin bgt walaupun sering berantem. Namun, baiklah saya akan mencoba wahai suami, semua berkat izinnmu. Bukan untuk waktu yang lama, namun untuk mencari pengalaman saja. Saya juga ga mungkin akan mengorbankan S2 demi bekerja di sana.




Comments

Popular posts from this blog

Visiting Nami Island, South Korea 2018

the Asiatique Riverfront, Bangkok 2017

Soyanggang Sky Walk, Korea 2018